Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD)

Selama 2 hari yaitu tanggal 21 - 22 Oktober 2019 SMPN 1 Kaliori mengadakan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) yang diikuti oleh semua pengurus OSIS yang baru. Materi Pelatihan antara lain kepemimpinan, PBB, IT, dan kewirausahaan dengan narasumber guru - guru SMPN 1 Kaliori dan dinas terkait. Khusus kewirausahaan para peserta diajak mengunjungi tempat pembuatan kerudung di Sidorejo Sedan. Kegiatan diakhiri dengan literasi budaya di petilasan Sunan Bonang Lasem dan literasi lingkungan di KJB (Karang Jahe Beach) Desa Punjulharjo, Rembang.









Jangan Permalukan Anak (Anak Sendiri atau Anak Didik di Sekolah) di Muka Umum

Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SD-nya. Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata, “Masih ingat saya kan pak guru?”

Gurunya menjawab, “Tidak.”

Murid itu bertanya keheranan, “Masa sih pak guru tidak ingat saya. Saya kan murid yang mencuri jam tangan salah seorang teman di kelas. Dan ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri karena akan dilakukan penggeledahan saku murid. Saya berpikir bahwa saya akan dipermalukan di hadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepadaku pencuri dan diriku pasti akan hancur, selama-lamanya. Engkau menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua. Engkau menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Engkau ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan engkau lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir. Setelah selesai engkau suruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk. Saya takut engkau akan mempermalukan saya di depan murid-murid. Engkau tunjukkan jam tangan itu dan engkau berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya. Selama saya belajar di sekolah itu Engkau tidak pernah bicara tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu. Engkau masih ingat saya pak? Bagaimana bisa engkau tidak mengingatku wahai guruku. Saya adalah muridmu dan ceritaku adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan.”

Guru itu menjawab: “Sungguh saya tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu sengaja aku menutup mata pula agar tidak mengenalmu.”

Pendidikan memerlukan seni dalam menutup keburukan.

(Disarikan dari Grup Alumni Lipia. Fb ust. MMI)
Lima Murid Essaka Mengikuti Kuis Remaja 12-10-2019

Ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan 11-10-2019



Ekstrakurikuler Karawitan 10-10-2019
Kolaborasi guru dan murid



Ekstrakurikuler Futsal 7-10-2019



Dua Murid Essaka Menang Lomba Voli Pantai 3-10-2019
Bertempat di Pantai Caruban Kec. Lasem